an unfinished story

7 Des 2011

Dan seketika itu cinta
datang menyapa.
Hadir. Nyata.
Melalui sepatah kata.
“Silahkan.”
Lantas apa?
Toh dia mengatakannya pada setiap orang.
Kuambil buku menu yang ia sodorkan.
Ia tersenyum. Gingsul menambah manis senyumnya.
Ah, mengapa aku harus tersipu begini?
Ia kembali ke tempat asal ia berdiri tadi. Di ambang pintu restoran.
Aku memandangi daftar menu yang harganya sangat tidak masuk akal itu.
Apa-apaan ini? Perampok saja tidak akan tega meminta uang sebanyak ini.
Tapi aku harus memesan sesuatu.
Aku sudah terlanjur masuk.
Sudah terlanjur duduk.
Sudah terlanjur jatuh cinta...
Ah, pikiran bodoh itu lagi!

Join the discussion?

Sila berkomentar :)