Menularkan Galau (6)

21 Sep 2012

Saya sudah tidak ingat kapan terakhir kali saya berlari pulang sambil menangis. SD, sepertinya. Entah sejak kapan di rumah saya ada semacam peraturan tidak tertulis bagi saya untuk tidak menunjukkan emosi: sedih, marah, kecewa. Saya tidak boleh mengeluarkan air mata di rumah. Bagi orang tua saya, mata yang bengkak dan sembab akibat menangis semalaman adalah aib. Mungkin maksud mereka baik: kadang menangis memang bukan jalan keluar yang baik.

Tapi karena alasan itulah saya selalu merasa bahwa my house is not my home.

Posting Komentar

Sila berkomentar :)